SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek Pengetahuan (knowledge), Keterampilan dan/atau Keahlian (skills) serta Sikap kerja (attitude) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (sumber)
Beberapa model penyusunan standar kompetensi:
- Model Occupational Skills Standard (MOSS) adalah model penyusunan standar kompetensi berdasarkan okupasi atau jabatan. Model ini kurang sesuai apabila diterapkan di Indonesia karena terdapat variasi pekerjaan pada jabatan yang sama.
- Regional Model Competency Standard (RMCS) adalah model penyusunan standar kompetensi yang diperkenalkan oleh International Labor Organization (ILO), yang pengembangannya menggunakan pendekatan fungsi dari proses kerja suatu kegiatan usaha/industri sejenis.
Yang digunakan dalam penyusunan SKKNI adalah RMCS, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional dan dipertegas pada Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 217/LATTAS/XII/2012.
Penyusunan dokumen SKKNI harus mengacu pada format yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Tahapan Penyusunan SKKNI:
- Penyusunan draft (oleh tim perumus), meliputi:
a. Peta Fungsi Kompetensi
b. Uraian unit-unit kompetensi - Verifikasi internal (oleh tim verifikasi)
- Pra Konvensi
- Verifikasi eksternal (oleh Kemenaker)
- Konvensi Nasional
- Penetapan (oleh Kemenaker)
Kegunaan SKKNI:
- Sebagai acuan pendidikan/pelatihan berbasis kompetensi.
- Sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi (sertifikasi kompetensi).
- Sebagai acuan untuk menstrukturkan perusahaan
- Sebagai acuan penyusunan SOP perusahaan
SKKNI lingkup Kementerian Pertanian meliputi :(sumber http://larasbambang.blogspot.co.id/)
1. Asisten Kebun Kelapa Sawit
2. Bidang Pertanian Organik : Inspektor Ternak
3. Pemotongan Daging (Butcher)
4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan
5. Pertanian Organik : Fasilitator Tanaman
6. Pertanian Organik Tanaman
7. Reproduksi Ternak Ruminansia Besar
8. Bidang Penyembelihan Hewan Halal
9. Budidaya Anggrek
10. Budidaya Kedelai
11. Budidaya Tanaman Jeruk
12. Budidaya Tanaman Obat Rimpang
13. Kopi Luwak
14. Pangan Segar
15. Produksi Bibit Tanaman
16. Pengambilan Contoh Sampel
17. Pengawasan Bibit Ternak
18. Penyuluh Pertanian
19. Produksi Benih
20. Pengawas Mutu Pakan
21. Krisan Potong
22. Kultur Jaringan
23. Paramedik Veteriner
24. Pengawasan Benih Tanaman