Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari masyarakat dan saat ini sedang marak pembudidayannya dikarenakan harganya yang relatif stabilbahkan cenderung terus meningkat. Sebagai tanaman hias, anggrek diminati konsumen karena keindahan dan keunikan bunganya. Keindahan dan keunikan bunga anggrek dapat dilihat dari varian warna, ukuran, bentuk, corak,tanduk dan lidah bunga. Menjadi nilai tambah juga pada beberapa jenis anggrek yang mengeluarkan aroma. Keunikan lain terletak pada kelangkaan spesies. Semakin langka dan susah perawatannya akan semakin banyak dicari.
Ditinjau dari aspek ekonomi, tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi.Permintaan anggrek meliputi botolan, seedling, kompot, tanaman remaja, dewasa, berbunga dan bunga potong. Perbedaan permintaan anggrek ini menunjukan segmentasi yang sangat beragam pada tanaman anggrek. Benih anggrek dalam bentuk botolan biasanya diproduksi produsen anggrek yang kemudian dibeli oleh petani atau nursery untuk dikeluarkan menjadi seedling, dirawat menjadi anakan, remaja dan dewasa. Bagi penghobi anggrek tentu merawat anggrek dari seedling adalah tantangan tersendiri, bagi kolektor anggrek yang berbunga adalah pilihan yang tepat. Sementara anggrek potong biasanya diambil oleh floristman atau dekorator untuk dibawa ke hotel, kafe dan restoran
1.1 Tujuan
- Membekali peserta dan lulusan SMK Negeri Paku dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kinerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
- Berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri.
1.2 Manfaat
- Meningkatnya kesesuaian kompetensi dan kualifikasi lulusan SMK Negeri Paku dengan kebutuhan dunia kerja;
- Terjadinya keseimbangan dan kesesuaian antara jumlah pasokan tenaga kerja lulusan SMK Negeri Paku dan kebutuhan dunia kerja;
BAB II
GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN TeFa/PjBL
2.1 Perencanaan Produk
Projeck Based Learning merupakan kegiatan teaching factory. Proses teaching factory ini di harapkan menjadi sarana diklat bagi peserta didik yang kental dengan nuansa budaya industri, dan menghasilkan produk yang sesuai SOP DUDIKA. Adapun Tefa yang ingin dikembangkan adalah Produksi Tanaman Anggrek Fase Remaja Sampai Berbunga Anggrek merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis tanaman hias yang di minati konsumen karena memiliki keindahan dan keunikan pada bunga. Pada umumnya anggrek di gunakan sebagai bunga potong, bunga rangkaian dan tanaman hias pot. Permintaan anggrek tersebar dari pasar domestik sampai ekspor. Ditinjau dari aspek ekonomi tanaman anggrek remaja dan dewasa merupakan salah satu tanaman hias yng memiliki nilai ekonomi tinggi. Konsumen terbesar tanaman anggrek diantaranya : florisman atau dekorator, penghobi tanaman anggrek, dan ibu-ibu sosialita pecinta anggrek.
Menurut Dressler dan Dodson (1960) klasifikasi tanaman Anggrek yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Family : Orchidaceae
Sub Family : Epidendroideae
Genus : Dendrobium
Adapun morfologi tanaman anggrek secara umum adalah sebagai berikut :
- Daun tidak bertangkai atau bertangkai pendek tetapi duduk di batang yang pendek, berselang seling dan berjarak Antara daun satu dengan daun lainnya, teksturnya tidak setebal daun pada anggrek bulan, tapi agak kaku.
- Tidak mempunyai batang inti dan akan terus menerus menumbuhkan pseudobulb dari ujung rhizome
- Bunganya bisa muncul pada ujung, sisi batang maupun dari akar tinggal, sehingga bisa menghasilkan tangkai bunga lebih dari satu sari samping batangnya
2.2 Pemilihan Proses Produksi
Tanaman anggrek menjadi pilihan dalam pengembangan Projek base learning ini karena muatan teknologi yang terkandung didalamnya akan menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk berkarya dibidang pertanian. Selain itu harganya yang relative stabil bahkan cenderung meningkat.
Tanaman anggrek menjadi solusi tepat bagi masyarakat penghobi tanaman hias. Disamping kebermanfaatan media tanam yang ada di sekitar lingkungan masyarakat (kearifan lokal) seperi, arang, pakis dan sabut kelapa.
Proses produksi meliputi :
2.2.1 Pembuatan Rumah Lindung
Kegunaan dari rumah lindung untuk memudahkan sinar matahari pagi sampai sore hari dan aliran udara mudah masuk ke areal tanam. Rumah lindung terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama. Tinggi rumah lindung 3-4 m, minimal 2,5m, sehingga angina masih leluasa untuk bersirkulasi di dalamnya, tetapi apabila di lingkungan sekitanya sulit mendapatkan angin maka bisa di pasang blower (kipas angin). Net Untuk anggrek remaja sampai dewasa kerapatan 55-65%.
2.2.2 Rak Anggrek
Standar Rak Anggrek
- Tinggi rak 60-80cm dan lebar 100 -120cm, kokoh dan tidak mudah roboh
- Alas rak di buat dari konstruksi yang memudahkan sirkulasi udara dari atas ke bawah.
- Jarak Antar rak 70-100cm,sehingga memudahkan untuk perawatan
- Permukaan bawah rak, bebas dari tumbuhan atau benda lain yang dapat mengganggu sirkulasi udara atau memudahkan berkembangnya hama dan penyakit
- Permukaan bawah rak di jaga kelembabannya
2.2.3 Penyiapan Media Tanam
Tujuan penyiangan media tanam adalah menyiapkan tempat tumbuh tanaman anggrek. Standar penyiapan media tumbuh Antara lain
- Media tanam yang tidak mengendapkan air terlalu lama dan dapat mengakibatkan akar tanaman menjadi busuk
- Mudah menyerap air
- Tidak muidah lapuk
- Tidak cepat berubah pH nya menjadi asam
- Tidak mudah di tumbuhi fungi dan bakteri
- Bersih dari lumut atau tumbuhan lain
- Media tidak menjadi sarang serangga
- Media akan lebih baik bila sekaligus sebagai penyedia unsur hara
- Media dapat di gunakan paling alam 4 bulan
- Remaja s/d berbunga medianya arang, pakis, pecahan genting, moss, dan sabut kelapa
2.2.4 Penanaman
- Benih (seedling) dari pot ukuran 8-12 (diamaeter<5cm),tinggi tanaman sekitar 15-20cm dapat di tanam ke pot remaja ukuran 15-17cm
- Repotting dari pot remaja ukuran 15 ke pot ukuran 18 atau 20 (diameter 18,5cm)
2.2.5 Pemupukan
- Pemupukan pertumbuhan tanaman remaja
Pemupukan pada tanaman remaja menggunakan pupuk dengan NPK seimbang seperti perbandingan NPK 20:20:20 atau 21:21:21. Pupuk di berikan seminggu 2x dengan dosis sesuai anjuran yang tertulis dalam label kemasan
- Pemupukan partumbuhan tanaman Dewasa
Pemupukan pada tanaman dewasa dengan menggunakan pupuk NPK dengan kandungan P lebih tinggi di bandingkan N dan K seperti menggunakan perbandingan NPK10:40:15 atau 10:55:10. Pemupukan dilakukan seminggu 2x dengan dosis pemupukan sesuai dengan anjuran yang tertulis dalam label kemasan.
2.2.6 Perlindungan Tanaman
Pengendalian tanaman bertujuan untuk melindungi tanaman dari organisme pengganggu tanaman dan meningkatkan kwalitas dan kwantitas tanaman. Upaya perlindungan tanaman di lakukan berdasarkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT).
- Tindakan pengendalian preventif dengan cara budidaya tanaman sehat dan mengoptimalkan peran pengendalian secara alami
- Tindakan pengendalian kuratif dengan cara mengambil tindakan represif dengan mengutamakan cara cara yang ramah lingkungan
2.2.7 Panen dan Pasca Panen
2.2.7.1 Panen
- Tanaman anggrek yang di panen dan di jual dalam fase remaja, tanaman dewasa baru menghasilkan spike bunga atau tanaman dewasa telah berbunga
- Dalam proses panen diupayakan tanaman tidak mengalami kerusakan
- Cuaca saat panen tidak dalam kondisi hujan
- Bunga potong di panen pada pagi hari sebelum matahari terbit
- Bunga potong yang akan di petik 30%mekar(5-6 kuntum)
- Pencatatan pelaksanaan panenke dalam blanko pencatatan
2.2.7.2 Pasca Panen
- Pasca Panen tanaman anggrek remaja dan dewasa
- Tanaman yang sudah lepas dari pot jangan di tumpuk terlalu banyak, maksimal penumpukan 4 tanaman
- Tanaman harus dalam kondisi kering dari air sebelum di bungkus /di packing
- Packing menggunakan kertas yang dapat menyerap air, tidak mudah robek, tidak terlalu tebal
- Pembungkusan tanaman tidak terlalu kencang ,tetapi tidak mudah lepas
- Susun silang dalam kardus dengan ukuran di sesuaikan panjang dan volume yang akan di packing.
- Peyusunan di lakukan dengan posisi daun ketemu daun hingga penuh dan tidak mudah bergeser
- Kardus di tutup rapat dengan selotip sehingga kuat
- Menulis nama pengirim dan alamat tujuan
- Pasca Panen Bunga potong
- Setelah panen di kumpulkan dalam satu lokasi pada tempat yang teduh tidak terkena sinar matahari langsung
- Seleksi menurut panjang tangkai,jumlah kuntum,jumlah kuntum yang mekar,maupun kemulusan tangkai/bunga. Pisahkan bunga yang rusak/cacat akibat serangan OPT serta kerusakan mekanisme
- Untuk mempertahankan kesegaran bunga potong anggrek bisa di lakukan dengan menyiapkan larutan pengawet misalnya fres bunga potong dengan dosis 5gr/liter air bersih atau larutan lain atau dengan larutan alternatif menggunakan bayclin merek apa saja dengan dosis 1 tutup botol per liter air
- Setelah di petik pangkal tangkai bunga di potong kurang lebih 1cm secara miring dengan tingkat kemiringan 45derajat.tangkai bunga di rendam dalam larutan pengawet selama 90 menitlalu di kering anginkan
- Setiap 10 tangkai bunga di bungkus dengan kapas floral roll yang basah atau satu tangkai bunga dimasukkan dalam satu tabung plastic kecil yang berisi larutan pengawet
- Setiap ikatan yang berisi 10 tangkai bunga,dibungkus kembali dengan lembaran plastic yang di ikat dengan selotip pada pangkal tangkai bunga
- Menggunakan container dus sesuai ukuran untuk packing dan di beri lubang angina secukupnya,pilih karton yang kuat seperti corogated karton dan tahan berat
- Ukuran kemasan bunga potong dendrobium adalah
- Untuk kelas mutu xl,L = 81x42x42cm
- Untuk kelas mutu M,S,BQ =76x38x42cm
- Kemasan /dus di lobangi pada sisi panjang dan lebar dengan diameter lubang 2cm
- Menyusun ikatan dalam dus, bunga ketemu bunga, dengan tumpukan maksimal 3 ikatan
2.3 Pemanfaatan Hasil
Melalaui pelaksanaan pengembangan produk tanaman anggrek remaja samapai dewasa dan berbunga diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
- Menjadi sarana untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengantaran soft skil dan hard skill kepada peserta dididk.
- Meningkatkan kolaborasi dengan dunia kerja melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan guru tamu, instruktur, alih pengetahuan atau alih teknologi.
- Menjadi wahana untuk mengenalkan budaya kerja dunia kerja dan standar operasional prosedur yang menjadi acuan di dunia kerja
- Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan di bidang tanaman hias khususnga anggrek
2.4 Uraian Dampak Kegiatan
Kegiatan ini diharapkan akan menjadi agen perubahan positip disekolah sehingga segenap stake holder memiliki motivasi untuk mengembangkan diri kearah lebih baik juga meliki mindset dengan perspektif seorang pemenang serta memiliki perilaku sebagai sorang wirausahawan.
Sehingga untuk lebih jauhnya lagi kegiatan teaching factory ini akan mendorong terciptanya era pertanian presisi, dimana unsur hara dan kebutuhan air bagi setiap tanaman akan diberikan secara akurat, juga gangguan dari hama penyakit dapat diminimalkan semaksimal mungkin. Pertanian presisi ini juga akan memungkinkan kita untuk mengatur kualitas produk yang dihasilkan, sehiungga akan dengan mudah memenuhi kebutuhan pasar.
BAB III.
IMPLEMENTASI TeFa/PjBL
3.1 Perencanaan Projek Base Learning di Sekolah
3.1.1 Penentuan Produk yang diusahakan
Secara umum, produk dan atau layanan jasa yang dihasilkan ditentukan oleh:
- Sasaran pengguna produk
Sasaran pengguna produk mencakup siswa SMK Negeri Paku sebagai media pembelajaran melalui projek based learning dan masyarakat sebagai konsumen.
- Kualitas/spesifikasi produk yang harus dipenuhi dalam wirausaha budidaya anggrek remaja sampai berbunga antara lain :
- pertumbuhan anggrek yang optimal
- kemasan produk / pot harus menarik
- Banyaknya volume/jumlah yang perlu dipersiapkan
- Dalam wirausaha budidaya anggrek volume jumlah sangat menentukan keuntungan yang diperoleh dimana semakin banyak anggrek yang dibudidayakan maka omset atau hasil diperoleh semakin banyak
- Penentuan waktu penyelesaian produk
- Penentuan waktu penyelesaian produk harus konsisten hal ini menyangkut terhadap permintaan dan pemenuhan konsumen
- Permintaannya dilakukan secara terus menerus pada suatu selang waktu tertentu (kontinyu) atau sewaktu-waktu (insidental) akan mempengaruhi terhadap proses budidayanya dimana permintaan konsumen harus seimbang dengan produk yang dihasilkan.
3.1.2 Penyusunan Langkah Kerja Projek Base Learning
Penyusunan langkah kerja Projek Base Learning, antara lain meliputi:
- Menerima pesanan produk/projek dari konsumen/mitra bisnis Sekolah menerima pesanan berupa produk barang dari konsumen: masyarakat, dunia kerja, internal sekolah (guru dan warga sekolah).
- Analisis produk/projek dan memastikan pesanan Sekolah melakukan pengkajian pesanan berdasarkan kemampuan yang dimiliki guru dan peserta didik, sumberdaya seperti peralatan, bahan, waktu pengerjaan dan biaya pengerjaan (harga produk).
- Merancang produk/projek berdasarkan permintaan pelanggan Merancang produk/projek seperti menggambar produk, merencanakan bahan dan alat yang digunakan, dan jadwal pengerjaan produk/projek. Dalam kaitannya dengan pembelajaran rancangan ini dituangkan guru ke dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Jobsheet (lembar kerja).
- Membuat produk/projek sesuai spesifikasi dan prosedur yang ditentukan.
- Produk/projek dikerjakan oleh peserta didik dengan dibimbing dan dipantau guru. Dalam tahap ini guru bertindak sebagai supervisor.
- Memeriksa projek atau uji coba produk (quality control) Produk/projek hasil kerja peserta didik, diperiksa atau diuji coba oleh peserta didik di bawah bimbingan guru. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, pemeriksaan atau ujicoba ini adalah pelaksanaan penilaian yang dapat dituangkan guru ke dalam bentuk Lembar Penilaian.
- Mengemas produk atau finishing projek Agar menarik maka produk dikemas dengan kemasan yang rapih dan menarik, atau bila produk dengan ukuran besar maka kemasan dibuat agar produk tidak rusah saat pengiriman, Untuk produk besar atau projek yang besar pada tahap ini seringkali juga dilakukan finishing seperti pengecatan ulang.
- Mengirim produk atau menyerahkan projek kepada konsumen/ mitra bisnis. Produk dikirim ke konsumen/mitra bisnis oleh pihak sekolah atau melalui jasa pengiriman
3.2 Analisis kegiatan PjBL terhadap Kurikulum
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan kemungkinan sinkronisasi antara kebutuhan jenis pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk dan kompetensi yang ada di kurikulum. Pelaksanaan analisis meliputi:
- Uraian pekerjaan adalah jenis-jenis pekerjaan yang merupakan langkah/prosedur kerja yang dilakukan industri untuk menghasilkan produk dan kompetensi yang perlu dikuasai agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar sesuai standar industri.
- Standar kompetensi yang sesuai pada suatu mata pelajaran serta disampaikan pada kelas berapa dari suatu kompetensi keahlian.
- Sertifikasi kompetensi yang kemungkinan dapat diperoleh sesuai SKKNI atau Standar Kompetensi Kerja.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN
4.1 Rencana Anggaran Biaya
RAB PEMBESARAN BIBIT ANGGREK di SMKN Paku
NAMA KEGIATAN | Uraian | Banyaknya | Satuan | Harga Satuan | Jumlah |
I. Penerimaan | |||||
Produksi Anggrek (Berbunga) | Tanaman Anggrek berbunga | 50 | Bibit | Rp 100.000 | Rp 5.000.000 |
Jumlah (I) | Rp 5.000.000 | ||||
II. Biaya Produksi | |||||
A. Biaya Tetap | |||||
PERSIAPAN | Jasa pembersihan Lahan | 0 | HK | Rp 100.000 | Rp – |
Tenaga kerja bangunan | 0 | HK | Rp 100.000 | Rp – | |
Jasa Pemeliharaan | 0 | Hari | Rp 25.000 | Rp – | |
KONSTRUKSI GREEN HOUSE | pipa galvanis 4×4 panjang 4 m | 0 | Batang | Rp 190.000 | Rp – |
pipa galvanis 4×2 panjang 4 m | 0 | Batang | Rp 100.000 | Rp – | |
sekrup | 2 | Pak | Rp 30.000 | Rp 60.000 | |
Plastik UV lebar 4m | 0 | M | Rp 30.000 | Rp – | |
Kawat harmoni lebar 4 meter | 0 | M | Rp 246.000 | Rp – | |
Paranet lebar | 8 | M | Rp 15.000 | Rp 120.000 | |
Kawat 1.2 mm | 0 | Mm | Rp 650.000 | Rp – | |
Rak anggrek ukuran 6 m x 1 m | 0 | buah | Rp 2.000.000 | Rp – | |
Listrik | 3 | Bulan | Rp 50.000 | Rp 150.000 | |
Jumlah (A) | Rp 180.000 | ||||
B. Biaya Variabel | |||||
PEMBESARAN ANGGREK | Bibit anggrek remaja | 50 | Bibit | Rp 30.000 | Rp 1.500.000 |
pot anggrek altrenatif | 50 | Buah | Rp 5.000 | Rp 250.000 | |
pupuk B1/Vitamin | 1 | Botol | Rp 90.000 | Rp 90.000 | |
Pestisida fungisida antracol | 1 | Kg | Rp 160.000 | Rp 160.000 | |
Pupuk NPK | 2 | Kg | Rp 30.000 | Rp 60.000 | |
Media Pakis | 0 | Karung | Rp 80.000 | Rp – | |
arang | 0 | Kg | Rp 5.000 | Rp – | |
beli Atomizer (handsprayer) | 1 | Buah | Rp 30.000 | Rp 30.000 | |
Baki | 0 | Buah | Rp 25.000 | Rp – | |
tali | 0 | Gulung | Rp 10.000 | Rp – | |
spidol putih | 1 | Bj | Rp 15.000 | Rp 15.000 | |
spidol permanen | 1 | Biji | Rp 15.000 | Rp 15.000 | |
Jumlah (B) | Rp 2.120.000 | ||||
Jumlah II (A+B) | Rp 2.300.000 | ||||
Keuntungan (I-II) | Rp 2.700.000 | ||||
R/C Ratio | 2,174 | ||||
BEP Rupiah (Rp) | Rp 46.000 | ||||
BEP Unit (Tanaman) | 23 |
4.2 Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan | Oktober | November | Desember | Januari | Februari | Maret | April | Mei | ||||||||||||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | |
Persiapan Lahan | x | x | x | x | ||||||||||||||||||||||||||||
Konstruksi Green House | x | x | ||||||||||||||||||||||||||||||
Pembesaran Anggrek (Remaja ke Dewasa) | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | |||||||||||||||||||
Pemeliharaan Anggrek | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | |||||||||||
Pemasaran | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x | x |
V. PENUTUP
Demikian Proposal PJBL ini disusun, sebagai bahan pertimbangan bagi Pimpinan CT Orchid sebagai mitra SMKN Paku untuk berpartisipasi dan berkenan memberikan bantuan berupa dana dan dukungan untuk kebutuhkan kegiatan usaha ini.
Kami yakin usaha budidaya anggrek ini dapat berkembang baik dengan bantuan dana yang tepat. Keyakinan kami akan maju dan berkembangnya usaha ini berdasar pada kualitas SDM yang baik dan terjamin. Selain itu, produk yang kami tawarkan juga cukup menarik, dan eksklusif sehingga kami yakin pasar akan menerima produk ini dengan baik.
Segala harapan dan keinginan disertai dengan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kelancaran dan kemudahan.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.
Catatan
proposal ini dibuat sebagai rencana tindak lanjut kegiatan upskilling dan reskilling anggkatan 7 tahun 2023 yangdiseenggarakan oleh BBPPMPV Pertaanian. Video kegiatan dapat dilihat di channel Budi ATPH