Filtrasi - Aerasi Air Gambut – budiesinfo.com

Filtrasi – Aerasi Air Gambut

Penduduk yang tinggal dirawa bergambut disebagian Sumatera dan Kalimantan mengalami kesulitan dalam hal penyediaan air bersih. Hal ini disebabkan air yang terdapat di wilayah tersebut bersifat asam (pH rendah) berwarna kecoklatan dan mengandung logam organik.

Pada dasarnya air gambut adalah air permukaan yang banyak terdapat di daerah berawa atau dataran rendah yang mempunyai ciri-ciri umum yaitu intensitas warna yang tinggi (kuning atau merah kecoklatan), pH rendah antara 4-5, rasanya masam, kandungan zat organiknya, tinggi serta rendahnya konsentrasi partikel dan kation (Kusnaedi,2006). Warna air gambut adalah disebabkan oleh bahan-bahan humus didalam air tersebut. (Research Committee on Coagulation and Colour Problems AWWA 1970 dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19341/5/Chapter%20I.pdf).
Pada percobaan saya terdahulu dengan cara filtrasi terus-menerus terbukti cukup efeltif mengurangi kekeruhan. Alat penyaring ini saya letakkan di dalam bak mandi. Secara serius memang belum dilakukan penelitian mengenai kandungan zat sebelum dan sesudah proses penyaringan. Paling tidak cara ini telah banyak mengurangi ketergantungan kami terhadap air hujan yang jernih, karena sampai saat ini saluran pipa PDAM belum juga menjangkau sekitar kami.

Pada percobaan kali ini saya menambahkan efek aerasi dengan meletakkan penyaring di atas drum tower. Alat ini bekerja 24 jam terus selama tidak ada pemadaman listrik, karena menggunakan prinsip seperti akuarium. Secara teori logam-logam organik akan mengendap jika bereaksi dengan oksigen. Endapan yang terbentuk akan terisap oleh pompa akuarium dan tersaring oleh spon. Untuk mengurangi keasaman saya menambahkan batuan dolomit yang diletakkan di dasar drum tower. Sejauhmana batuan ini memberikan kontribusi terhadap kenaikan pH juga belum diteliti lebih lanjut.

Alat dan bahan yang diperlukan

1. Kaleng cat bekas ukuran 5 kg berbahan plastik
2. spon untuk penyaring
3. pompa akuarium yang memiliki daya dorong 3 meter
4. pipa paralon 5/8″
5. Lem pipa, untuk menyambung pipa paralon
6. solder untuk melobangi kaleng cat

 

Skema gambar filtrasi-aerasi seperti tampak di bawah ini.

Foto alat penyaring seperti tampak di bawah ini

 

lobang keluaran air agar semakin banyak kontak dengan udara
spon penyaring

referensi :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19341/5/Chapter%20I.pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB8GAMBUT.pdf
http://syafran.wordpress.com/2008/06/12/pencucian-membran-reverse-osmosis-pada-penjernihan-air-gambut-2/
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10753-Paper.pdf
http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirLimbahDomestikDKI/BAB4PROSES.pdf
http://www.rca-prpb.com/userfiles/file/PENGARUH%20PENGENDAPAN.pdf
http://www.airminumisiulang.com/file-download/teknologi_pengolahan_limbah_cair.pdf

Comments 16

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.